Gambar Sampul Bahasa Indonesia · UNIT 6 Manfaat Mendengarkan Pidato khotbah
Bahasa Indonesia · UNIT 6 Manfaat Mendengarkan Pidato khotbah
Nas Haryati

24/08/2021 11:32:40

SMP 9 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

97

Manfaat Mendengarkan Pidato/khotbah

6

A. Menyimpulkan Pesan Pidato/Ceramah/Khotbah yang

Didengar

B. Berpidato/Berceramah/Berkhotbah dengan Intonasi

yang Tepat dan Artikulasi serta Volume Suara yang

Jelas

C. Menulis Teks Pidato/Ceramah/ Khotbah dengan

Sistematika dan Bahasa yang Efektif

D. Mengidenti

fi

kasi Kebiasaan, Adat, Etika yang Terdapat

dalam Buku

Manfaat Mendengarkan

Pidato/Khotbah

6

www.indonesiamission-ny.com

98

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Manfaat Mendengarkan

Pidato/Khotbah

Dalam kehidupan sehari-hari kamu tentu pernah pendengarkan

pidato/khotbah, baik di sekolah maupun di masyarakat. Ketika

mendengarkan pidato/khotbah tentu saja kamu ingin mengetahui

isi pidato/khotbah dan menyimpulkan isinya. Untuk mencapai

tujuan tersebut, kamu dapat mengikuti kegiatan belajar pada

pembelajaran ini, yakni (1) menyimpulkan pidato/ceramah/khotbah,

(2) berpidato dengan lafal dan intonasi yang tepat, dan (3) menulis

taks pidato/ceramah.

A.

Mampu Menyimpulkam Pesan Pidato/Ceramah/Khotbah yang

Didengar

Pernahkah kamu mendengarkan pidato, ceramah, atau khotbah? Ketika mendengarkan pidato,

ceramah, atau khotbah, tentu saja kamu ingin mengetahui isinya, bahkan kamu juga ingin menyimpulkan

pesan yang ada di dalamnya. Bagaimana menentukan pokok-pokok isinya secara efektif, menyimpulkan

pesan isinya secara tepat dari pidato/ceramah/khotbah yang kamu dengarkan? Pada kegiatan ini kamu

akan berlatih menentukan pokok-pokok isi dan menyimpulkan isi pesan pidato, ceramah, atau khotbah.

1. Menemukan Hal-hal Pokok dalam Pidato/Ceramah/ Khotbah

Pidato adalah berbicara monolog di depan orang banyak atau publik dalam sistuasi

dan tujuan tertentu. Ada berbagai contoh pidato, misalnya pidato Kepala Dinas P dan K

DIY. Cobalah tulis beberapa hal pokok yang terdapat dalam cuplikan pidato berikut.

6

99

Manfaat Mendengarkan Pidato/khotbah

6

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sekalian sehingga pada kesempatan ini kita dapat bersama-sama

berkumpul dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional.

Bapak/Ibu guru yang saya hormati dan anak-anak sekalian yang berbahagia.

Dalam memperingati Hari Anak Nasional kali ini, perlu kita renungkan kembali apa yang telah tersirat

dalam GBHN tentang Pembinaan Anak dan Remaja, bahwa pembinaan anak sebagai generasi

penerus bangsa harus dilakukan sedini mungkin di lingkungan keluarga dan pembinaan tersebut harus

dimulai sejak anak masih dalam kandungan ibu, masa bayi dan balita, anak usia sekolah dan remaja,

melalui peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak, peningkatan mutu gizi, peletakan dasar-dasar

kepribadian, kecerdasan, dan sosial, penumbuhan kesadaran akan hidup sehat, pembiasaan awal dalam

berperilaku kehidupan beragama dan berbudi luhur, serta peningkatan kemampuan menyesuaikan diri

dengan lingkungan. Oleh karena itu, sudah selayaknya apabila anak menjadi pusat perhatian dalam

pembangunan bangsa dan diarahkan untuk menumbuhkembangkan kesehatan jasmani, rohani, dan

sikap sosialnya secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Dengan demikian, mereka akan

dapat menjadi warga negara dan anggota masyarakat yang berkesanggupan untuk mencapai tingkat

kehidupan yang layak, sehat, bahagia, serta sejahtera lahir dan batin dalam masyarakat yang aktif

membangun.

Bapak/Ibu guru dan anak-anak yang berbahagia.

Untuk mewujudkan cita-cita menyejahterakan anak Indonesia, sebagaimana yang telah dicanangkan

oleh Presiden Republik Indonesia pada acara peringatan Hari Anak Nasional, perlu diupayakan dan

diwujudkan agar hak-hak anak, baik dari aspek kelangsungan hidup maupun perkembangan dan

perlindungan anak sebagai tunas bangsa dapat dipenuhi sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan

UUD 1945.

Harus kita akui bahwa selama ini perhatian pemerintah terhadap pembangunan sektor pendidikan

cukup besar. Hal ini antara lain telah dicanangkan Program Wajib Belajar 9 Tahun, dengan tujuan

untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menyongsong pembangunan jangka

panjang dan kehidupan global. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kegiatan pembinaan anak

secara terencana, terarah, terpadu, dan berkesinambungan sebagai bagian dari upaya pengembangan

sumber daya manusia Indonesia secara keseluruhan.

Untuk itu, saya berpesan kepada anak-anakku tercinta.

Belajarlah dengan tekun, disiplin, kreatif, dan tumbuhkan rasa percaya diri dan sikap hidup mandiri yang

nantinya di masa mendatang kalian menjadi harapan untuk menerima estafet kepemimpinan bangsa

tercinta ini.

Cuplikan Pidato Kepala Dinas P dan K DIY (dengan modi

fi

kasi)

100

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Setelah kamu mencatat hal-hal pokok yang terdapat dalam pidato tersebut, jawablah

beberapa pertanyaan berikut ini!

(1) Dalam peristiwa apa pidato itu disampaikan ?

(2) Siapakah yang menjadi sasaran pidato itu ?

(3) Kapan pidato itu dilakukan ?

(4) Menurutmu apakah harapan Kepala Dinas dalam pidatonya tersebut ?

(5) Diskusikan dalam kelompok topik pidato tersebut!

(6) Setujukah kamu dengan isi pidato itu, berilah alasannya!

2. Menyimpulkan Pesan Pidato/ Ceramah/ Khotbah

Pidato merupakan salah satu jenis komunikasi lisan yang bertujuan untuk

menyampaikan pesan kepada pihak lain. Untuk itu apabila mendengarkan pidato,

kamu harus mampu menyimpulkan isi pesan yang terkandung dalam pidato. Pesan

itu ada yang dinyatakan secara langsung. Ada pula pesan yang dinyatakan secara

tidak langsung. Pesan yang dinyatakan secara langsung misalnya dalam bentuk

ajakan, imbauan. Sebaliknya, pesan yang tak langsung umumnya tersirat dalam setiap

pernyataan. Untuk itu, cobalah kamu berlatih untuk menemukan pesan pidato dari

Kepala Dinas tersebut dengan menjawab beberapa pertanyaan beriku ini.

(1) Dalam peristiwa apa pidato itu dilakukan?

(2) Apakah tujuan pidato tersebut?

(3) Simpulkan isi pesan setiap paragraf pada pidato tersebut!

(4) Apakah ada pesan yang merupakan ajakan ? Uraikan dengan jelas !

(5) Pesan apakah yang patut kita ikuti ?

(6) Diskusikan dengan kelompokmu, apa pesan umum yang dapat disimpulkan dari isi

pidato tersebut!

(7) Buatlah ringkasan isi pidato tersebut!

Di samping itu, saya harapkan pula kepada semua Bapak/Ibu guru agar selalu perperan aktif dalam

mewujudkan lingkungan yang saling Asih-Asah-Asuh untuk mengantar anak menghadapi era globalisasi

agar mereka memiliki ketangguhan dan kemandirian.

Akhirnya, dengan peringatan Hari Anak Nasional, dengan tema “Saya Anak Indonesia“ dan subtema

“Anak Indonesia Sehat dan Bahagia” diharapkan agar masyarakat dan para orang tua dapat memberikan

kesempatan pada setiap anak untuk hidup sehat, bahagia, bergembira, dan menikmati keberadaannya

sebagai seorang anak yang memiliki masa depan yang lebih cerah.

Semoga Tuhan yang Maha Esa memberkahi kita semua. Amin.

Wabilahitau

fi

kwalhidayah,

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

101

Manfaat Mendengarkan Pidato/khotbah

6

B. Berpidato/Berceramah/Berkhotbah dengan Intonasi yang Tepat dan

Artikulasi serta Volume Suara yang Jelas dan Tepat

Ketika kamu akan berpidato/berceramah/berkhotbah, kamu perlu menyiapkan garis besar isinya.

Selain itu, kondisi

fi

sik kamu harus sehat. Bagaimana menyiapkan garis besar materi pidato/ ceramah/

khotbah dan menyampaikannya dengan intonasi yang benar dan volume yang jelas? Pada bagian ini

kamu akan berlatih menyusun garis besar isi pidato/ceramah/khotbah dan menyampaikannya dengan

intonasi yang benar dan artikulasi yang jelas di depan teman-teman kamu.

1. Menyusun Garis Besar Kerangka Pidato/Ceramah/Khotbah

Sebelum berpidato, terlebih dahulu kita membuat rancangan isi pidato. Rancangan

itu akan teratur apabila kita mau menuliskan bagain-bagian teks pidato secara cermat

dan sistematis. Apabila kita mengamati secara cermat teks pidato tersebut, kita akan

mendapatkan bagian-bagian naskah pidato. Secara umum naskah pidato terdiri atas tiga

bagian utama, yaitu pendahuluan, isi dan penutup. Untuk itu, sebaiknya kita mengetahui

dahulu peristiwa yang melingkupi pidato. Apabila peristiwa yang melatarbelakangi

pidato adalah ulang tahun, kamu dapat menyusun bagian naskah pidato seperti berikut.

Sebagai latihan, cobalah kamu bergabung dengan kelompokmu dan tentukan

persoalan

yang mungkin dapat diungkapkan dalam topik pidato berikut ini. Setiap topik pidato

dikerjakan satu kelompok. Jangan lupa tentukan dulu komponen-komponennya!

Selanjutnya susunlah garis besar persoalan sesuai dengan urutannya!

(1) Perpisahan dengan kakak kelasmu

(2) Menyambut siswa baru

(3) Membuka acara pertemuan antarsiswa

(4) Sebagai ketua panitia memberi sambutan dalam acara malam kesenian

Pidato Ulang Tahun

Pembukaan

Poin utama

: mengajak dan memberi selamat

Salam

: kepada para tamu undangan, semua yang hadir

Isi

Alasan perayaan : Penjelasan singkat mengapa perayaan ulang tahun diadakan

Masa lampau

: Pembeberan singkat riwayat hidup orang yang sedang berulang tahun.

Berikan pengalaman yang unik untuk menyegarkan suasana

Harapan

: Harapan akan hidup yang lebih baik

Penutup

: Ungkapan batin orang yang berulang tahun ajakan kepada semua hadirin

untuk memberi selamat bagi orang yang berulang tahun

102

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

2. Berpidato/Berceramah/Berkhotbah dengan Intonasi yang Tepat dan Artikulasi serta

Volume Suara yang Jelas dan Tepat

Pidato akan dapat berhasil dengan baik apabila dipersiapkan dengan matang. Akan

tetapi terkadang kamu tidak cukup waktu untuk mempersiapkan naskah pidatonya. Pada

saat yang demikian kamu harus dapat mengetahui keinginan dari pihak yang meminta

kamu berpidato. Dengan demikian kamu dapat dengan cepat memperoleh gambaran

persoalan yang harus kamu kemukakan dalam pidato. Apabila kamu mempunyai

waktu yang cukup, kamu harus mempersiapkan naskah pidato. Setelah naskah pidato

disusun, hendaknya kamu dapat memahami isi pidatomu dengan baik. Dengan cara ini

kamu tidak harus membaca naskah pidato secara lengkap atau menghafal semua kata

yang ada di dalam naskah pidatomu. Kamu cukup menulis garis besar persoalannya.

Dengan demikian, kamu dapat leluasa menjelaskan isi pidatomu tanpa keluar dari

pokok persoalan. Sebelum kamu menulis sendiri naskah pidato, cobalah kalian pahami

isi teks pidato berikut. Selanjutnya kamu dan kelompokmu bermain peran. Salah satu

temanmu berperan sebagai wakil siswa kelas IX dan teman yang lain sebagai pendengar.

Cobalah secara bergantian .

Bapak kepala sekolah yang saya hormati.

Bapak /Ibu Guru yang saya hormati.

Para undangan yang saya muliakan, dan para siswa SMP Negeri 2 Surabaya yang saya cintai.

Assalamualaikum wr. wb.

Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada

kita semua. Hanya dengan rahmat-Nya semata, pada hari ini kita dapat melaksanakan acara

pelepasan siswa-siswa kelas 3 SMP Negeri 2 Surabaya tahun 2008. Tak lupa saya ucapkan terima

kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mewakili teman-teman kelas IX yang akan

meninggalkan sekolah ini.

Tidak terasa tiga tahun telah berlalu. Suka dan duka telah kami alami di sekolah ini. Hari ini, tanggal

12 Juli 2008, kita mengadakan perpisahan kelas IX. Acara ini sangat bermakna bagi kami para siswa

kelas 3 yang akan meninggalkan sekolah yang kami cintai ini. Pada kesempatan yang baik inilah

kami atas nama teman-teman mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada

Bapak dan Ibu Guru yang telah membimbing kami menyelesaikan satu tahap jenjang pendidikan di

sekolah ini. Mudah-mudahan ilmu yang telah Bapak Ibu berikan kepada kami bermanfaat bagi kami

semua. Demikian juga, kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua kami yang telah ikhlas

membimbing dan membesarkan kami sehingga kami dapat mendapat pendidikan yang utuh.

Selain itu, pada kesempatan ini, kami juga mohon maaf dari pada kesalahan yang kami perbuat

kepada Bapak dan Ibu Guru. Kami yakin kesalahan itu tak terhitung. Kami tahu kekecewaan sering

Bapak Ibu alami karena perbuatan kami. Untuk itu semua, sekali lagi kami mohon maaf.

103

Manfaat Mendengarkan Pidato/khotbah

6

Kami tahu perjalanan kami masih panjang. Onak dan duri akan banyak kami lewati dalam perjalanan kami

selanjutnya. Untuk itu, kami berharap doa dari Bapak Ibu Guru semuanya, agar kami dapat menapaki

bagian-bagian hidup kami pada sekolahan yang lebih tinggi dengan selamat. Kami ingin mewujudkan

cita-cita kami dengan iringan doa para Ibu dan Bapak Guru serta doa orang tua kami.

Kepada teman-teman yang saya cintai....

Marilah kita jaga nama baik daripada sekolah kita ini sampai ke tingkat yang lebih tinggi. Mari kita jaga

nama baik sekolah kita ini dengan berprestasi yang lebih baik. Kebersamaan kita selama tiga tahun ini

sangat bermakna bagi kita. Mudah-mudahan tidak cuma begitu saja setelah berpisah.

Demikianlah hal-hal yang dapat kami sampaikan pada acara perpisahan ini. Apabila ada tutur kata yang

tidak benar atau bahkan menyinggung perasaan hadirin, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Wassalamualaikum w.w.,

Agar pidato kamu lebih baik, mintalah teman lain dalam satu kelompok untuk

memberi penilaian atas pidatomu. Gunakanlah rambu-rambu penilaian berikut ini. Angka

1 menunjukkan ketidakmampuan dalam berpidato, sedangkan angka 5 menunjukkan

kemampuan tertinggi dalam berpidato. Lingkarilah angka yang sesuai dengan hasil

pengamatan temanmu!

No.

Aspek yang Dinilai

Skor

Ket.

12345

1

Ketepatan pengucapan kata

2

Keselarasan hubungan isi

antarbagian pidato

3

Kesesuaian ekspresi dengan

pesan yang diungkapkan

4

Kelancaran dalam

mengucapkan kalimat-kalimat

5

Kesesuaian intonasi dengan isi

pesan yang diungkapkan

6

Gaya Pengucapan

Total Skor

Keterangan

:

1 = tidak tepat

2 = kurang tepat

3 = agak tepat

4 = tepat

5 = sangat tepat

104

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

C.

Menulis Teks Pidato/Ceramah/Khotbah

dengan Sistematika

dan Bahasa yang Efektif

Ketika kamu diminta oleh guru atau orang lain untuk berpidato/berceramah/berkhotbah, kamu

perlu memilih tema yang sesuai. Atas dasar tema itulah kamu dapat merumuskan judul, menyusun

kerangka, dan mengembangkannya menjadi teks pidato/ceramah/khotbah. Bagaimanakah agar kamu

dapat memilih tema, menyusun kerangka, dan mengembangkannya menjadi teks pidato/ceramah/

khotbah yang baik? Pada bagian ini kamu akan belajar dan berlatih memilih tema, menyusun kerangka,

dan menuliskannya menjadi sebuah teks pidato/ceramah/khotbah yang baik.

1. Menentukan Tema Pidato/Ceramah/ Khotbah

Sebenarnya pidato tidaklah harus tampil tanpa teks. Kamu dapat berpidato

memakai naskah. Untuk menyusun naskah pidato yang baik hendaknya kamu

memperhatikan beberapa langkah penyusunan pidato.

Pertama,

menentukan topik

yang akan dibicarakan.

Kedua

, merumuskan tujuan kamu berpidato.

Ketiga

, mengenali

pendengar.

Keempat

mengumpulkan infomasi yang berkaitan dengan isi pidatomu.

Kelima

, menyortir informasi yang tidak diperlukan.

Keenam

, memahami informasi yang

telah kamu kumpulkan. Cobalah kamu berusaha untuk mengaitkan informasi yang satu

dengan informasi lainnya.

Ketujuh

, merancang teks pidato. Informasi yang telah kamu

kumpulkan, kamu susun berdasarkan susunan teks pidato yang terdiri atas pembukaan,

isi, dan penutup.

Kedelapan

, mencermati naskah secara umum.

Setelah kamu membaca naskah pidato dari wakil siswa kelas IX tersebut tentunya

kamu sudah dapat menentukan isi dan tema pidato di atas. Berikut ini cobalah kamu

jelaskan beberapa butir pertanyaan yang sesuai dengan naskah pidato tersebut!

(1) Menurutmu apa tujuan naskah pidato tersebut?

(2) Jelaskan secara singkat isi pidato itu?

(3) Buatlah garis besar persoalan yang dibicarakan pada pidato tersebut!

(4) Tandailah naskah pidato itu mana yang termasuk salam pembuka, isi, dan penutup.

(5) Diskusikan dengan teman kelompokmu tema pidato tersebut.

(6) Berilah penjelasan singkat isi dari bagian pembukaan, isi, dan penutup pidato

tersebut.

Untuk memberikan penilaian hasil kerja siswa dapat digunakan rubrik penilaian

sebagai berikut.

Kelompok: .................

No.

Aspek yang Diberi Skor

Nilai Maksimal

Keterangan

1

Ketepatan penentuan tujuan pidato

25

2

Ketepatan dalam menyimpulkan isi

pidato

25

105

Manfaat Mendengarkan Pidato/khotbah

6

3

Ketepatan dalam menyusun garis besar

isi pidato

25

4

Ketepatan menentukan tema

25

Jumlah skor

100

2. Menyusun Kerangka Pidato/Ceramah/ Khotbah

Seperti dikemukakan pada bagian sebelumnya bahwa secara umum pidato terbagi

atas tiga bagian, yaitu pembukaan, isi, dan penutup. Bagian pembukaan dapat berisi

sapaan dan salam dan pujian kepada Tuhan. Bagian isi berupa deskripsi pesan yang

ingin disampaikan, sedangkan penutup berisi simpulan dan ucapan terima kasih pada

pihak lain. Sebagai latihan perhatikan pidato berikut ini.

Pidato Ketua OSIS saat Acara Perpisahan dengan Para Siswa Kelas IX

Assalamualaikum w.w.,

Yang terhormat Kepala SMPN 1 Waru, Sidoarjo

yang saya hormati para guru dan komite sekolah,

yang saya cintai teman-teman

dan para undangan yang berbahagia,

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Mahakuasa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya

pada malam ini kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat.

Malam ini merupakan malam yang membahagiakan sekaligus mengharukan karena pada malam

ini kita merayakan kelulusan para siswa kelas IX sekaligus melepas meraka untuk menapak

ke depan dan meretas jalan tuk mencapai cita-cita mereka. Pada saat yang berbahagia ini,

izinkanlah saya selaku Ketua OSIS menyampaikan beberapa pesan kepada mereka. “Kakak-

kakak kelas yang kucintai, berat rasanya hati kami melepas langkah kakimu. Bertahun bersama

terasa sekejap saja. Banyak duka, canda, dan bahagia bergelut dengan kita. Akan tetapi, kami

sadar bahwa jalan yang harus kalian tempuh masih panjang, masih banyak pula portal yang

menghadang. Tetapi kami yakin bahwa kalian akan mampu membuka portal-portal itu dengan

kunci-kunci yang telah kaugenggan dan kaudapatkan di SMPN 1 Waru ini. Kami doakan semoga

kunci itu menjadi kunci sakti yang dapat membantu meretas jalan kehidupanmu menuju muara

yang penuh warna kehidupan, keihklasan, ketakwaan, kesusksesan, dan kebahagiaan.”

Semoga Allah SWT selalu menjaga langkah kalian dalam-mencapai asa serta senantiasa

menganugerahkan rahmat kecendekiaan, kesantunan, dan kesehatan. Amin.

Wassalamualikum w.w.,

106

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Setelah kamu amati contoh sambutan tersebut, diskusikanlah dengan teman

sebangkumu pidato atau sambutan tersebut!

(1) Tentukanlah topik pidato tersebut!

(2) Tentukan tujuan naskah pidato tersebut!

(3) Susunlah persoalan yang dibicakan dalam naskah pidato tersebut!

(4) Menurutmu bagaimanakah sistimatika naskah pidato tersebut?

(5) Buatlah kerangka pidato tersebut berdasarkan naskah pidatonya!

Untuk memberikan penilaian hasil kerja siswa dapat digunakan rubrik penilaian

sebagai berikut.

Kelompok: .................

No.

Aspek yang Diberi Skor

Nilai

Maksimal

Keterangan

1

Ketepatan penentuan tujuan pidato

15

2

Ketepatan dalam menyimpulkan isi pidato

20

3

Ketepatan dalam menyusun garis besar isi pidato

25

4

Ketepatan dalam mengelompokkan komponen

naskah pidato

15

5

Kesesuaian kerangka pidato dengan naskah pidato

25

Jumlah skor

100

3. Mengembangkan Kerangka Menjadi Teks Pidato/Ceramah/Khotbah dengan

Memperhatikan Sistematika yang Baik

Setelah menyusun garis besar persoalan, berikanlah kepada kelompok lain untuk

mendapat masukan. Pertimbangkan masukan dan saran dari kelompok lain untuk

memperbaikinya. Selanjutnya, berdasarkan urutan garis besar persoalan itu susunlah

dalam bentuk naskah pidato. Sebelum kalian mengembangkan kerangka karangan pidato,

perhatikanlah beberapa hal yang berkaitan dengan bagian pidato. Itu sangat penting

bagi kalian agar kalian mempunyai gambaran yang jelas arah pengembangannnya.

Apabila kita mengamati secara cermat pidato tersebut, kita akan mendapatkan

bagian-bagian naskah pidato. Secara umum, naskah pidato terdiri atas tiga bagian

utama, yaitu pendahuluan, isi dan penutup. Secara khusus bagian-bagian itu dapat kita

lihat berikut ini.

a. Sapaan dalam Pidato

Contoh sapaan yang mandiri

Teman-teman yang saya cintai

Para pengurus OSIS yang berbahagia

107

Manfaat Mendengarkan Pidato/khotbah

6

Umumnya sapaan ini dilakukan saat akan memulai pidato. Sapaan yang

digunakan bergantung dari orang yang akan disapa. Apabila pendengar bersifat

homogen kita dapat menyapa dengan satu kali sapaan. Sebaliknya, apabila yang

disapa lebih dari satu, urutkan dari jabatan yang lebih tinggi, atau orang yang

dinggap lebih dihormati baru kemudian pada pendengar secara umum. Berikut

contoh beberapa penggunaan sapaan.

b. Membuka Pidato

Setelah memberi salam kepada hadirin, akan diteruskan dengan membuka

pidato. Pada umumnya pembuka pidato berupa ungkapan rasa syukur kepada

Tuhan Yang Maha Esa. Berikut contoh ungkapan pembuka pidato.

c. Penjabaran Isi

Pada saat menjabarkan isi pidato, kita tidak hanya menjelaskan apa yang ingin

kita jelaskan. Terkadang kita juga meminta maaf, mengucapkan terima kasih, atau

memuji. Berikut ini beberapa contoh tentang hal tersebut.

1) Penjelasan kesan terhadap peristiwa

1. Kami tahu, perjalanan kami masih panjang. Onak dan duri akan banyak kami lewati

dalam perjalanan kami selanjutnya. Untuk itu, kami berharap doa dari Bapak Ibu Guru

semuanya, agar kami dapat menapaki bagian-bagian hidup kami pada sekolah yang lebih

tinggi dengan selamat.

Contoh Sapaan yang diurutkan

Yang saya hormati, Bapak Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Bapak Kepala Sekolah

dan Bapak/Ibu Guru SMP Negeri 8 Jakarta, Bapak/Ibu Komite Sekolah, dan Bapak/Ibu Wali

Siswa, serta anak-anakku, para siswa kelas 3 yang berbahagia, yang sebentar lagi akan

meninggalkan sekolah ini untuk melanjutkan studi di jenjang sekolah yang lebih tinggi.

1. Marilah kita panjatkan puji dan Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmat dan perkenan-Nya kita dapat hadir pada upacara Peringatan Hari Pendidikan

Nasional, tanggal 2 Mei 2008.

2. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

hanya karena rahmat-Nya kita bisa hadir di dalam ruangan yang cukup bersejarah ini

dalam keadaan sehat wala

fi

at.

108

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

2.

Sebagaimana Saudara ketahui jabatan adalah amanah

, kepercayaan dan kehormatan.

Junjung tinggi amanah, kepercayaan dan kehormatan yang telah diberikan oleh negara

kepada saudara. Di sisi lain, jabatan adalah tugas dan pengabdian, laksanakan tugas dengan

pengabdian itu sebaik-baiknya, dengan berbuat yang terbaik dalam setiap pelaksanaan

tugas yang Saudara emban

2) Ucapan terima kasih dalam pidato

1. Pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih

kepada Bapak dan Ibu Guru yang

telah membimbing kami. Bapak Ibu Guru telah menuntun tangan-tangan mungil kami

menapaki bagian perjalanan hidup kami di sekolah menengah pertama ini.

2. Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada

para investor, khususnya investor otomotif di bawah naungan PT Yamaha Indonesia

Motor Manufacturing, dan PT Yamaha Motor Manufacturing West Java, yang telah

meningkatkan peranannya dalam pembangunan industri dan peningkatan ketersediaan

lapangan kerja

3) Memohon maaf dalam pidato

Sebagai wakil dari kelas III,

kami mohon maaf atas kesalahan yang kami perbuat

kepada

Bapak dan Ibu Guru. Kami yakin kesalahan itu tidak terhitung. Kami tahu kekecewaan sering

Bapak Ibu alami karena perbuatan kami. Untuk itu semua,

sekali lagi kami mohon maaf.

4) Ajakan

1.

Mari mulai sekarang kita menjadi bangsa yang hemat energi

, kita kembangkan

alternatif energi, bukan hanya yang bersumber dari fosil, tapi dari sumber pertanian,

perkebunan dan lain-lain. Kita perlu mengembangkan kebijakan energi yang tepat, yang

ramah lingkungan, yang memeluangkan masa depan generasi kita.

2.

Saya mengajak hadirin sekalian untuk sekali lagi memanjatkan puji dan syukur

ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT.

karena hari ini kita dapat berkumpul

di tempat ini untuk bersama-sama meresmikan beroperasinya PT Yamaha Motor

Manufacturing West Java.

109

Manfaat Mendengarkan Pidato/khotbah

6

5) Penghargaan

Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk

menyampaikan ucapan selamat

kepada

seluruh direksi dan jajaran PT Yamaha Motor. Mudah-mudahan dengan peresmian pabrik

yang baru ini, perusahaan akan mampu memberikan sumbangan bagi pembangunan

ekonomi nasional dan bagi penyediaan tenaga kerja yang lebih luas lagi.

d. Menutup pidato

Demikianlah hal-hal yang dapat kami sampaikan

pada acara perpisahan ini.

Apabila ada

kata yang tidak benar

atau bahkan menyinggung perasaan hadirin,

saya mohon maaf

yang

sebesar-besarnya.

Setelah kalian mengetahui bagian pidato secara nyata, cobalah kalian kembangkan

kerangka karangan berikut ini menjadi sebuah teks pidato!

Kerangka Pidato Laporan Kegiatan Acara Seminar

(Acara ini dihadiri oleh kepala sekolah, pembicara, dewan guru, dan siswa)

1. Sapaan

2. Salam

3. Tujuan Kegiatan

4. Jenis Kegiatan

5. Peserta

6. Harapan

7. Penutup

4. Menyunting Teks Pidato/Ceramah/Khotbah yang Ditulisnya

Naskah pidato yang telah dibuat sebelum dibacakan di depan publik, sebaiknya

terlebih dahulu disunting. Tahap penyuntingan ini mencakup dua hal, yaitu penyuntingan

bahasa dan penyuntingan isi. Penyuntingan bahasa mencakup tata kalimat, ejaan, dan

ketepatan makna. Sekarang, perhatikan pidato berikut ini, lalu lakukanlah penyuntingan

naskah!

Bapak kepala sekolah yang saya hormati.

Bapak /Ibu Guru yang saya hormati.

Para undangan yang saya muliakan, dan para siswa SMP Negeri 2 Surabaya yang saya cintai.

Assalamualaikum wr. wb.

Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat-Nya

kepada kita semua. Hanya dengan rahmat-Nya semata, pada hari ini kita dapat melaksanakan

110

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

acara pelepasan siswa-siswa kelas 3 SMP Negeri 2 Surabaya tahun 2008. Tak lupa saya ucapkan

terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mewakili teman-teman kelas IX

yang akan meninggalkan sekolah ini.

Tidak terasa tiga tahun telah berlalu. Suka dan duka telah kami alami di sekolah ini. Hari ini,

tanggal 12 Juli 2008, kita mengadakan perpisahan kelas IX. Acara ini sangat bermakna bagi

kami para siswa kelas 3 yang akan meninggalkan sekolah yang kami cintai ini. Pada kesempatan

yang baik inilah kami atas nama teman-teman mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-

dalamnya kepada Bapak dan Ibu Guru yang telah membimbing kami menyelesaikan satu tahap

jenjang pendidikan di sekolah ini. Mudah-mudahan ilmu yang telah Bapak Ibu berikan kepada

kami bermanfaat bagi kami semua. Demikian juga, kami mengucapkan terima kasih kepada orang

tua kami yang telah ikhlas membimbing dan membesarkan kami sehingga kami dapat mendapat

pendidikan yang utuh.

Selain itu, pada kesempatan ini, kami juga mohon maaf dari pada kesalahan yang kami perbuat

kepada Bapak dan Ibu Guru. Kami yakin kesalahan itu tak terhitung. Kami tahu kekecewaan sering

Bapak Ibu alami karena perbuatan kami. Untuk itu semua, sekali lagi kami mohon maaf.

Kami tahu perjalanan kami masih panjang. Onak dan duri akan banyak kami lewati dalam

perjalanan kami selanjutnya. Untuk itu, kami berharap doa dari Bapak Ibu Guru semuanya, agar

kami dapat menapaki bagian-bagian hidup kami pada sekolahan yang lebih tinggi dengan selamat.

Kami ingin mewujudkan cita-cita kami dengan iringan doa para Ibu dan Bapak Guru serta doa

orang tua kami.

Kepada teman-teman yang saya cintai....

Marilah kita jaga nama baik daripada sekolah kita ini sampai ke tingkat yang lebih tinggi. Mari kita

jaga nama baik sekolah kita ini dengan berprestasi yang lebih baik. Kebersamaan kita selama tiga

tahun ini sangat bermakna bagi kita. Mudah-mudahan tidak cuma begitu saja setelah berpisah.

Demikianlah hal-hal yang dapat kami sampaikan pada acara perpisahan ini. Apabila ada tutur kata

yang tidak benar atau bahkan menyinggung perasaan hadirin, saya mohon maaf yang sebesar-

besarnya.

Wassalamualaikum w.w.,

Setelah kalian membaca naskah pidato tersebut jawablah pertanyaan berikut ini!

(1) Adakah kalimat yang salah? Sebutkan!

(2) Adakah kesalahan penulisan kata? Sebutkan!

(3) Adakah kesalahan penggunaan tanda baca?

(4) Adakah penggunaan kata yang tidak tepat?

(5) Buatlah perbaikan naskah berdasarkan kesalahan yang kamu temukan dalam naskah

pidato tersebut!

111

Manfaat Mendengarkan Pidato/khotbah

6

D. Mengidenti

fi

kasi Kebiasaan, Adat, Etika yang Terdapat di

dalam Buku Novel Angkatan 20-an dan 30-an

Novel merupakan salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa dan bersifat

fi

ktif. Oleh

sebab itu, novel sering disebut prosa

fi

ksi. Novel ditulis atas dasar imajinasi pengarang terhadap

kehidupan, baik kehidupan pada masa silam, sekarang, maupun yang akan datang. Dengan demikian,

dalam novel dapat tercermin kebiasaan, adat, dan etika kehidupan dalam masyarakat. Bagaimanakah

mendata kebiasaan, adat, dan etika kehidupan yang terdapat dalam sebuah novel? Pada subkegiatan

belajar ini kamu akan berlatih mendata kebiasaan, adat, dan etika yang tercermin dalam novel, serta

mengaitkannya dengan kehidupan masa kini.

1. Mendata Kebiasaan, Adat, Etika di dalam Novel

Penerbit

Balai Pustaka

adalah pelopor dalam menerbitkan karya sastra Indonesia

tahun 1920-an. Oleh karena itu, karya sastra yang lahir pada tahun itu disebut

Angkatan

Balai Pustaka

. Hasil karya pada saat itu sampai sekarang ini masih dikenal, misalnya

novel

Siti Nurbaya

karya Marah Rusli. Karya sastra

Angkatan Balai Pustaka

lainnya dapat

kamu lihat berikut.

Karya sastra yang ditulis oleh seseorang pengarang biasanya menggambarkan

keadaan masyarakatnya di tempat karya itu ditulisnya. Oleh karena itu, dapat dikatakan

bahwa karya sastra ditulis tidak terlepas dari kondisi dan situasi

masyarakatnya.

Karya sastra yang ditulis antara tahun 1920-1930 biasanya

dihasilkan oleh pengarang-pengarang dari daerah Sumatera,

khususnya pengarang yang lahir dan hidup di Sumatera Barat.

Untuk itu, tidak mengherankan apabila isi yang terdapat di

dalam karya sastra tahun-tahun itu menggambarkan kehidupan

masyarakat Minang, yaitu kehidupan yang berupa kebiasaan,

adat istiadat, etika, dan sebagainya. Perhatikanlah cuplikan

novel

Siti Nurbaya

berikut ini.

Karya Marah Rusli

Karya Merari Siregar

Siti Nurbaya Azab dan Sengasara

La Hami Cinta dan Hawa Nafsu

Karya Abdul Muis

Karya Sutan Takdir Alisjahbana

Salah Asuhan

Tak Putus Dirudung Malang

Pertemuan Jodoh Dia yang Tak Kunjung Padam

Anak Perawan di Sarang Penyamun

Marah Rusli

Pengarang novel

Siti Nurbaya

112

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Cuplikan novel

Siti Nurbaya

"Alimah, tjoba ambil rokokku dari dalam badjuku!" kata Ahmad Maulana. Alimah segera berdiri

mengambil rokok itu dan memberi¬kannja kepada ajahnja. "Sekarang makanlah kamu sekalian!”

kata Ahmad Maulana pula, sambil membakar rokoknja.

Alimah Clan Nurbaja mendekatlah kesana, lalu makan bersama-sama dengan Fatimah.

"Sebenarnja pikiranku, sekali-kali tiada setudju dengan adat beristeri banjak; karena terlebih banjak

kedjahatannja dari pada kebaikannja,” kata Ahmad Maulana, sambil termenung mengembuskan

asap rokoknja. "Banjak ketjelakaannja jang sudah kudengar dan banjak sengsaranja, jang sudah

kulihat dengan mata kepalaku sendiri.”

"Ja, tetapi sudah adat kita begitu; bagaimana hendak diubah? Daiam agama kitapun tiada

dilarang laki-laki beristeri lebih dari seorang. Bila kita beranak laki-laki, alangkah malunja kita,

walaupun kita bukan orang berbangsa tinggi sekalipun bila anak, kita itu hanja seorang sadja

isterinja; sebagai orang jang tak laku kepada perempuan,” djawab Fatimah.

"Djadi aku ini tak laku kepada perempuan, sebab isteriku hanja engkau seorang? Engkau

tiadakah malu pula Alimah, sebab ajalunu tak laku kepada perempuan lain?” tanja Ahmad Maulana

kepada anaknja, seraja tersenjum.

Alimah tiada mendjawab pertanjaan ajahnja ini, melainkan tunduk kemalu-maluan.

"Rupanja mak mudamu ini, suka kepada laki-laki jang berlsteri banjak, Nurbaja; sebab itu baiklah

kaupinangkan aku perempuan barang selusin lagi. Kalau tiada, is nanti minta surat tjerai kepadaku,

sebab malu kepada orang, suaminja tak laku kepada perempuan,” kata Ahmad Maulana pula.

Nurbaja pun tiada berani mendjawab olok-olok itu hanja tersenjum, karena dilihatnja mak

mudanja merengut.

"Suatu lagi jang tak baik,” kata Ahmad Maulana, sedang senjumnja hilang dari bibirnja, "perkawinan

itu dipandang se¬bagai perniagaan. Dinegeri lain, perempuan jang didjual kepada laki-laki, artinja si

laki-laki harus memberi uang kepada si perempuan; akan tetapi disini, laki-laki dibeli oleh perempuan,

sebab perempuan memberi uang kepada laki-laki. Oleh sebab adat jang sedemikian, laki-laki dan

perempuan hanja diperhu¬bungkan oleh tali uang sadja atau karena keinginan kepada keturunan jang

baik; sekali-sekali tidak dipertalikan oleh tjinta kasih sajang. Itulah sebabnja Mali silaturahim antara

suami dan isteri mudah putus, sehingga lekas bertjerai kedua mereka.

Setelah kalian membaca cuplikan novel tersebut jawablah pertanyaan berikut ini!

(1) Sebutkan adat istiadat yang tergambar dalam cuplikan novel tersebut!

(2) Menurutmu, bagaimana adat yang ada di dalam kutipan novel Siti Nurbaya itu?

(3) Menurutmu, apakah adat yang kamu kemukakan sama dengan adat yang ada di

daerahmu?

2. Mengaitkan Isi Novel dengan Kehidupan Masa Kini

Novel sebagai karya sastra tidak terlepas dari adat istiadat dan nilai yang berlaku di

masyarakat. Oleh karena itu, novel dapat merupakan cermin atau gambaran masyarakat

yang melatarinya. Bahkan, nilai yang terkandung dalam karya sastra lama masih berlaku

pada masyarakat sekarang ini. Cobalah kalian baca cuplikan novel

Siti Nurbaya

berikut

ini.

113

Manfaat Mendengarkan Pidato/khotbah

6

Cuplikan novel

Siti Nurbaya

“Nurbaja, sekali-kali aku tiada berniat hendak memaksa engkau. Djika tak sudi engkau,

sudahlah; tak mengapa. Biarlah harta jang masih ada ini hilang ataupun aku masuk pendjara

sekalipun, asal djangan bertambah-tambah pula dukatjitamu. Pada pikiranku tiadalah akan

sampai dipendjarakannja aku; mungkin masih boleh ia dibudjuk. Sesungguhnja aku terlebih suka

mati dari pada memaksa engkau kawin dengan orang jang tiada kausukai; dan djika aku tiada

ingat akan engkau dan tiada takut akan Tuhanku, nistjaja telah lama tak ada lagi aku dalam dunia

ini. Tetapi engkaulah jang mendjadi alanganku. Bagaimanakah halmu kelak, bila aku tak ada lagi?

Siapakah jang akan memeliharamu?”

Ketika itu berlinang-linanglah pula air mata ajahku dipipinja. Sesungguhnja harta benda itu

tiada berguna bagitu, djika engkau tiada ada. Apa jang akan kubela? Tanggunganku jang lain tak

ada dan ibumupun telah lama meninggal dunia. Pikiran kepadamulah jang membangkitkan hatiku

hendak berniaga, mentjari keuntungan jang banjak, supaja engkau kelak djangan susah dalam

kehidupanmu. Tiada lain jang kuingini dan kuamalkan serta kupohonkan kepada Rabbal’alamin,

melainkan kesenangan dan kesentosaanmulah kelak, bila aku telah berpulang. Sekarang engkau

tak suka pada orang itu, sudahlah! Kewadjib.anku telah kudjalankan, supaja djangan engkau

menjesali aku pula kelak. Sekara

fi

g marilah kita nanti segala kehendak Tuhan dengan tawakal

dan menjerah!”

Mendengar budjukan ajahku ini, barulah dapat aku mengeluarkan suara lalu bertanja:

"Tidakkah tjukup untuk pembajar utang itu, kalau sekalian barang hamba djual dengan rumah ini

dan tanah ajah? Karena hamba lebih suka miskin dari pada djadi isteri Datuk Meringgih.”

"Tanah tak laku, sebab tak ada orang jang hendak membelinja dan harga barang-barangmu

dengan rumah ini tentulah tak lebih dari enam tudjuh ribu rupiah. Dimana ditjari jang lain dengan

bunga uang utang itu? Tetapi sudahlah, djangan kaupikirkan lagi perkara itu senangkanlah hatimu,

dan kita tunggulah apa jang akan datang.”

Semalam-malaman itu tak dapat aku memedjamkan mataku barang sekedjappun;

menangispun tak dapat pula, sebagai kehabisan air mata. Sungguhpun mataku terbuka, tetapi

tak dapat aku berpikir apa-apa; adalah sebagai otakku telah lelah. Oleh sebab itu berbaringlah

lalu semalam-malaman itu dengan mata jang terbuka dan pikiran jang katjau-balau. Halku adalah

seperti orang jang tiada chabarkan dirinja, antara bangun dengan tidur, antara hidup dengan mati.

Berbagai-bagai penglihatan dan perasaan jang memberi takut dan dahsjat hatiku, datang ajahku

tiada berkata apa- apa, melainkan datang memeluk aku, sambil bertanja: "Benarkah katamu

itu?” Seperti suatu perkakas mengangguklah aku; karena mengeluarkan perkataan tak dapat

lagi. Ajahku tiada berkata apa-apa, melainkan datang memeluk aku, sambil bertanja: "Benarkah

katamu itu?” Seperti suatu perkakas mengangguklah aku; karena mengeluarkan perkataan tak

dapat lagi goda. Dikatakan bermimpi, mataku terbuka, dikatakan djaga, pikiranku tiada hendak

menurut kemauanku. Inilah agaknja jang disebut orang bermimpi dalam bangun.

Setelah menjingsinglah fadjar disebelah timur dan berkokoklah ajam berbalas-balasan,

barulah sadar aku akan diriku dan njatalah kepada hari telah subuh, lalu keluarlah aku membasahi

kepalaku jang masih panas, sebagai besi menjala. Kemudian aku mandi akan menjegarkan

tubuhku. Sesudah mandi, barulah agak dapat aku ber

fi

kir dengan benar. Tatkala ingatlah pula

114

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

aku akan halku, ketjutlah kembali hatiku dan berdebar-debarlah djantungku serta gemetar sendi

tulangku, karena sebentar lagi akan djatuhlah hukumanku atau hukuman ajahku. Bila aku tiada

diterkamnja, nistjaja ajahkulah jang akan disiksanja, binatang Was itu.

Tiada berapa lama kemudian dari pada itu, sesungguhnja datanglah Datuk Meringgih dengan

dua orang Belanda. Setelah naik kerumahku dengan tiada duduk lagi, ia bertanja kepada ajahku:

"Bagaimana ?”

"Tak dapat kubajar utang itu," djawab ajahku, "dan anakku tak dapat pula kuberikan

kepadamu.”

Tatkala mendengar perkataan ajahku ini, merentaklah ia dengan marahnja, lalu berkata: "Djika

demikian, tanggunglah olehmu!” lalu diserahkannja perkara itu kepada pegawai Belanda, jang

datang bersama-sama dengan dia. Seorang dari pada tuan ini berkata, sambil mendekati ajahku:

"Walaupun dengan sedih hati, tetapi terpaksa hamba akan membawa tuan kedalam pendjara, atas

kemauan Datuk Meringgih.”

Dan hamba terpaksa pula menjita rumah dan sekalian harta tuan hamba,” kata pegawai jang lain.

Ajahku tiada dapat menjahut apa-apa lain dari pada: "Lakukan kewadjiban tuan-tuan!” Tatkala

kulihat ajahku akan dibawa kedalam pendjara, sebagai seorang pendjahat jang bersalah besar,

gelaplah mataku dan hilanglah pikiranku dan dengan tiada kuketahui, keluarlah aku, lalu berteriak:

"Djangan dipendjarakan ajahku! Biarlah aku djadi isteri Datuk Meringgih!” Mendengar perkataanku

itu, tersenjumlah Datuk Meringgih dengan senjum, jang pada penglihatanku, sebagai senjum

seekor harimau jang hendak menerkam mangsanja, dan terbajanglah sukatjitanja dan berahi serta

hawa nafsu hewan kepada matanja. Sehingga terpaksa aku menutup mataku.

Sesudah kamu baca novel tersebut, kerjakanlah hal-hal berikut ini!

(1) Identi

fi

kasilah karakter tokoh-tokohnya!

(2) Deskripsikan secara singkat latarnya!

(3) Nilai-nilai kehidupan apa saja yang terdapat di dalamnya?

(4) Bagaimana hubungan antara nilai kehidupan yang terdapat di dalam novel itu

dengan kehidupan nyata sekarang?

Rangkuman

Pada pembelajaran unit 6 bagian A kamu telah belajar bagaimana menentukan pokok-

pokok isi dan menyimpulkan pesan dari pidato/ ceramah/khotbah yang kamu dengarkan.

Untuk membuat pokok-pokok isi pidato/ceramah/khotbah, kamu perlu menyimak

secara sungguh-sungguh dari bagian awal sampai akhir, dengan menuliskan jawaban atas

pertanyaan apa temanya, apa tujuannya, apa isi bagian awal, apa saja isi uraiannya, dan apa

isi simpulannya. Sementara itu, untuk membuat simpulan pesan pidato/ceramah/khotbah,

kamu perlu menulis jawaban atas pertanyaan siapa penceramahnya, kapan dan di mana

kegiatan itu dilakukan, apa isi pokoknya, apa manfaatnya, bagaimana urutan isinya, dan

bagaimana penyampaiannya.

115

Manfaat Mendengarkan Pidato/khotbah

6

Pada pembelajaran unit 6 bagian B kamu telah belajar bagaimana menyusun kerangka

atau garis besar isi pidato/ceramah/khotbah dan berlatih menyampaikan pidato tersebut

di depan teman-teman kamu. Untuk membuat garis besar isi pidato/ceramah/khotbah,

kamu perlu lebih dahulu memahami tema dan judul/topik yang kamu siapkan. Pada

umumnya teks pidato terdiri atas bagian-bagian pendahuluan, isi/uraian, dan penutup.

Sebelum meyusun teks pidato, sebaiknya kamu memahami peristiwa yang melingkupi

pidato, waktu dan tempat pidato, serta khalayak yang akan mendengarkannya. Setelah teks

pidato kamu selesai ditulis, sebaiknya kamu membaca kembali teks tersebut dan mencoba

berlatih berpidato di depan teman-teman kamu. Dalam berlatih berpidato, hendaknya kamu

meminta bantuan teman atau orang lain untuk memberikan penilaian, baik tentang isi

maupun penampilanmu. Atas dasar komentar dari teman atau orang lain itulah, kamu dapat

belajar lebih banyak untuk mempersiapkan diri tampil dalam forum yang sesungguhnya.

Pada pembelajaran unit 6 bagian C kamu telah belajar bagaimana menentukan tema,

menyusun kerangka, mengembangkan kerangka menjadi teks, dan menyunting teks pidato/

ceramah/khotbah. Untuk menyusun kerangka pidato ada tahapan yang perlu diperhatikan,

yakni menentukan topik, menentukan tujuan, mengidenti

fi

kasi persoalan yang akan

diuraikan, dan menyusun persoalan yang teridenti

fi

kasi sesuai dengan sistematika pidato.

Untuk menyusun kerangka menjadi teks pidato ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,

yakni menentukan topik yang akan dibicarakan, merumuskan tujuan pidato, mengenali

pendengar, mengumpulkan informasi yang terkait dengan isi pidato, memahami informasi

yang tidak diperlukan, memahami informasi yang telah dikumpulkan, merancang teks

pidato, dan mencermati naskah secara keseluruhan. Secara umum, naskah pidato terdiri atas

tiga bagian utama, yakni bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup. Secara rinci,

teks pidato terdiri atas empat komponen, yakni (1) sapaan dalam pidato, (2) pembuka pidato,

(3) penjabaran isi (penjelasan kesan peristiwa, ucapan terima kasih, permohonan maaf,

ajakan, dan penghargaan), dan (4) penutup pidato. Naskah pidato yang telah dibuat, sebelum

disampaikan di depan khalayak, sebaiknya disunting lebih dahulu. Penyuntingan tersebut

mencakup dua hal, yakni (1) penyuntingan bahasa (tata kalimat, ejaan, ketepatan makna)

dan (2) penyuntingan isi (kesesuaian isi dengan tema, tujuan, dan permasalahannya).

Pada pembelajaran unit 6 bagian D kamu telah belajar tentang kebiasaan, adat, etika

yang terdapat dalam karya sastra pada tahun 1920-1930-an. Karya sastra yang terbit pada

masa itu disebut karya sastra Angkatan Balai Pustaka. Di samping itu terdapat pula nama

Balai Pustaka yang merupakan nama penerbit yang menjadi pelopor dalam menerbitkan

karya sastra Indonesia tahun 1920-an. Karya sastra yang ditulis oleh seorang pengarang

biasanya menggambarkan keadaan masyarakat di tempat karya itu ditulisnya sehingga

karya sastra yang ditulis tidak terlepas dari situasi dan kondisi masyarakatnya. Karya sastra

yang lahir pada sekitar tahun 1920-an dan 1930-an pada umumnya ditulis oleh pengarang

yang berasal dari daerah Sumatera, khususnya Minangkabau, Sumatra Barat. Oleh sebab itu,

karya sastra yang muncul sekitar tahun tersebut menggambarkan kehidupan Minang, yakni

berupa kebiasaan, adat istiadat, etika, budaya, dsb. Novel sebagai salah satu jenis karya

sastra merupakan cerminan masyarakat yang melatarinya. Dengan demikian, nilai-nilai

yang terkandung dalam karya sastra masih berlaku pula pada zaman yang berbeda.

116

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

A. Jawablah soal latihan berikut dengan memilih salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Ketika kamu berpidato di depan Bapak dan Ibu guru di sekolahmu, kata-kata pembuka

yang tepat yang kamu ucapkan adalah ....

A. Halo, Bapak dan Ibu semua

B. Bapak dan Ibu yang saya hormati,

C. Bapak dan Ibu semuanya,

D. Selamat datang Bapak dan Ibu,

2. Jika kamu memberikan sambutan mewakili teman-temanmu kelas 3 dalam rangka

perpisahan dengan guru-guru dan adik kelasmu, kata ganti yang tepat digunakan

adalah ....

A. saya

B. aku

C. kami

D. kita

3. Kata-kata yang pantas kamu ucapkan ketika kamu memberikan sambutan dalam acara

ulang tahun temanmu adalah ....

A. Semoga kamu sehat selalu

B. Semoga kamu dapat juara

C. Semoga kamu dapat teman baik

D. Semoga kamu dapat uang banyak

4. Jika kamu akan berpidato di sekolahmu dalam rangka ulang ahun sekolah, hal yang

tidak

perlu

dilakukan sebelumnya adalah ....

A. mengenali tempat, waktu, dan pendengarnya

B. beristirahat (tidur) selama sepuluh jam

C. menulis garis besar atau teks pidato

D. berlatih pidato dengan teknik bermain peran

5. Ketika kamu mengakhiri sambutan mewakili teman-teman kelasmu, kalimat yang

pantas kamu ucapkan adalah ....

A. Kami mohon maaf karena hanya inilah yang kami siapkan.

B. Sebenarnya banyak yang ingin kami sampaikan, tapi sudah saja.

C. Tidak banyak yang dapat kami sampaikan, maaf saja ya.

D. Demikianlah hal-hal yang dapat kami sampaikan dan jika ada kesalahan kami mohon

maaf.

6. Pernyataan ajakan “Marilah mulai saat ini kita tingkatkan produktivitas karya tulis

untuk mengisi majalah yang akan kita terbitkan bulan yang akan datang.”

Kalimat pernyataan tersebut merupakan komponen pidato yang disampaikan pada ....

Evaluasi

117

Manfaat Mendengarkan Pidato/khotbah

6

A. bagian penutup pidato

B. bagian pendahuluan pidato

C. bagian penjabaran isi pidato

D. bagian salam pembuka pidato

B. Jawablah pertanyaan/soal berikut secara singkat dan jelas!

1. Ketika kamu mendengarkan khotbah dengan tujuan untuk membuat garis besar isi

khotbah, pertanyaan apa saja yang perlu kamu carikan jawaban dari khotbah yang kamu

dengarkan?

2. Jika kamu diminta oleh gurumu untuk memberikan ceramah di depan teman-teman

sekolahmu dalam rangka ulang tahun OSIS dengan tipik “Pembinaan Mental Keagmaan

di Sekolah”, jelaskan apa saja yang perlu kamu siapkan dan kamu lakukan agar

pelaksanaan ceramahmu berhasil dengan baik!

3. Tulislah beberapa kalimat yang mencerminkan pernyataan untuk mengakhiri/menutup

pidato dalam rangka peringatan “Hari Ulang Tahun Sekolahmu”.

Refleksi

Setelah berdiskusi, berlatih, dan melaksanakan semua kegiatan dalam pembelajaran ini,

cobalah kamu renungkan kembali apa yang telah kamu kuasai dan belum kamu kuasai.

Jelaskan kesanmu terhadap pembelajaran yang telah kamu laksanakan dengan memberikan

tanda centang (

) pada panduan berikut!

No

Pernyataan Pemandu

Ya

Tidak

1

Saya telah memahami ciri penting komunikasi lisan dalam

bentuk pidato/ceramah/khotbah.

2

Saya dapat mengahargai kelebihan penyampaian isi pidato/

ceramah/khotbah orang lain.

3

Saya merasa senang mendengarkan pidato/ceramah/

khotbah.

4

Saya dapat menulis hal-hal pokok yang terdapat dalam

pidato/ceramah/khotbah.

5

Saya dapat menyimpulkan isi dan pesan pidato/ceramah/

khotbah yang saya dengarkan.

6

Saya selalu menyunting naskah pidato yang saya buat,

sebelum saya sampaikan di depan hadirin.

7

Saya telah memahami bagian-bagian pokok yang ada dalam

naskah pidato.

118

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

8

Saya telah memahami berbagai model berpidato.

9

Saya berani dan dapat berpidato di depan teman-teman

saya.

10

Saya senang dapat memberikan komentar tentang kelebihan

dan kekurangan pengampaian isi pidato orang lain.

11

Saya dapat mengikuti kegiatan belajar pada bab ini dengan

biak.

12

Menurut saya, latihan-latihan dalam subbab ini mudah

diikuti dan membuat saya senang dan bergairah belajar

bahasa Indonesia.